WENI APRILIA
4EB15
21208280
Hubungan Ekonomi Indonesia-Malaysia 2009
Neraca Perdagangan Bilateral Malaysia - Indonesia
Pada tahun 2009, impor Malaysia dari Indonesia lebih tinggi jika dibandingkan dengan ekspornya ke Indonesia. Tingginya impor tersebut menyebabkan terjadinya surplus bagi Indonesia sebesar USD 1,63 milyar pada neraca perdagangannya dengan Malaysia. Jika dibandingkan dengan tahun 2008, surplus pada neraca perdagangan tersebut naik sebesar 57,30%, dimana surplus tahun 2008 hanya berjumlah USD 1,03 milyar. Dalam periode 5 tahun terakhir yaitu dari tahun 2005 hingga 2009 Indonesia selalu mengalami surplus, surplus terendah terjadi pada tahun 2006 dimana nilainya hanya sebesar USD 885,94 juta, sedangkan yang terbesar terjadi pada tahun 2009 (Tabel 7).
Total Nilai Perdagangan Bilateral Malaysia - Indonesia
Peningkatan hubungan dagang antara Malaysia dan Indonesia dapat dilihat dari trend total perdagangannya pada periode 2005 - 2009 yang nilainya relatif cukup besar yaitu meningkat rata-rata sebesar 12,69% per tahun. Jika pada tahun 2005 total nilai perdagangan kedua negara hanya berjumlah USD 7,70 milyar, pada tahun 2008 nilai tersebut menjadi USD 13,48 milyar, tetapi disebabkan krisis pada 2009 nilai tersebut kembali menurun menjadi USD 11,44 milyar.
Pada 2009, total nilai perdagangan bilateral antara Indonesia – Malaysia mencatat jumlah USD 11,44 milyar, turun sebesar 15,11%% berbanding periode yang sama tahun 2008. Berdasarkan total nilai perdagangan dari negara yang menjadi mitra dagang Malaysia, maka Indonesia berada di peringkat ke tujuh di bawah China, Singapura, Amerika Serikat, Jepang, Thailand dan Korea Selatan. Menurunnya total nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dan Malaysia disebabkan oleh menurunnya aktifitas usaha antara kedua negara sebagai dampak krisis ekonomi.
Ekspor Malaysia ke Indonesia
Ekspor Malaysia ke Indonesia sejak tahun 2005 – 2009 terus meningkat setiap tahunnya, jika pada tahun 2005 nilainya hanya sebesar USD 3,32 milyar, pada tahun 2009 nilai ekspor tersebut menjadi USD 4,91 milyar. Berdasarkan data statistik, pada periode 5 tahun tersebut, trend ekspor Malaysia ke Indonesia meningkat rata-rata sebesar 12,81% per tahun.
Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, ekspor Malaysia ke Indonesia menurun dari USD 6,22 milyar pada 2008 menjadi USD 4,91 milyar pada tahun 2009 atau turun sebesar 21,13%. Nilai kelompok mata dagangan ekspor terbesar ke Indonesia pada 2009 yaitu kelompok SITC 4 (mineral fuels, lubricants, etc) dengan, nilai ekspornya sebesar USD 1,25, diikuti oleh kelompok machinery & transport equipment sebesar USD 1,19 milyar.
Impor Malaysia Dari Indonesia
Pada tahun 2009, Malaysia mengimpor berbagai jenis produk komoditi dari Indonesia senilai USD 6,53 milyar, terjadi penurunan sebesar 9,94% jika dibandingkan dengan impor pada tahun 2008 yang berjumlah USD 7,25 milyar. Rata-rata pertumbuhan (trend) impor Malaysia dari Indonesia pada periode tahun 2005 – 2009 yaitu sebesar 12,58% per tahun.
Berdasarkan statistik tahun 2009, kelompok mata dagangan yang paling banyak di impor oleh Malaysia dari Indonesia yaitu manufactured goods; mineral fuels, lubricants, etc dan animal & vegetables oils & fats dengan nilai masing-masing sebesar USD 1,50 milyar; USD 1,26 milyar dan USD 1,13 milyar.
Investasi
Dari sejumlah sumber di Malaysia maupun dari pertanyaan yang diajukan oleh sejumlah pengusaha kepada KBRI, nampak bahwa Malaysia menunjukkan minat yang sangat besar untuk meningkatkan investasinya di Indonesia di sejumlah sektor. Hal ini tercermin dengan melonjaknya nilai investasi pada beberapa tahun terakhir terutama di sektor perbankan, perkebunan dan telekomunikasi. Pada tahun 2009 terdapat sejumlah 8 izin usaha tetap yang dikeluarkan bagi perusahaan Malaysia dengan nilai realisasi investasi mencapai USD 7,1 juta. Dengan nilai realisasi investasi yang demikian, pada periode hingga Februari 2009, Malaysia menempati peringkat ke-11 dalam realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) per negara. Sementara itu data dari Pemerintah Malaysia menunjukkan hingga kuartal ke-3 nilai investasi Indonesia di Malaysia adalah USD 87,436 juta (RM 315 juta) dan investasi Malaysia di Indonesia mencapai USD 328,651 juta (RM 1,184 miliar).
Pariwisata
Baik Indonesia maupun Malaysia berusaha mendorong sektor pariwisata sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonominya. Bagi Malaysia, Indonesia merupakan salah satu negara asal wisatawan asing paling besar dengan jumlah wisatawan mencapai 1.952.928 wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Malaysia pada tahun 2009. Sementara itu dengan menghitung dampak krisi ekonomi global, diproyeksikan 930 ribu turis asal Malaysia akan berkunjung ke Indonesia pada tahun 2009.
Dalam tahun 2009, Malaysia mengklaim telah dikunjungi 23,6 juta wisatawan asing. Tingginya arus kunjungan wisatawan asing ke Malaysia tidak terlepas dari faktor promosi di luar negeri yang sangat gencar, kondisi infrastruktur yang memadai, tersedianya fasilitas pendukung lainnya dan program Malaysia My Second Home yang menjadikan banyak warga asing bermukim di Malaysia.
Fenomena banyaknya turis mancanegara yang berkunjung ke Malaysia dapat menjadi salah satu peluang bagaimana untuk menarik mereka untuk melanjutkan kunjungannya ke Indonesia. Hal ini mengingat ragam obyek pariwisata dan budaya yang dimiliki secara komparatif jauh lebih banyak dimiliki Indonesia. Sehingga dalam hal ini promosi wisata Indonesia di Malaysia tidak saja ditujukan kepada masyarakat lokal tapi juga kepada turis dan warga asing yang tengah berada di Malaysia.
Tabel I : Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Malaysia, 2005 – 2009 (USD ‘000)
Tahun
 
Ekspor (F.O.B)
 
Impor (C.I.F)
 
Total Perdagangan
 
Neraca
  
 
 
 
 
  
2005
 
141.594.798
 
114.301.391
 
255.896.189
 
27.293.407
  
2006
 
160.559.809
 
131.064.975
 
291.624.784
 
29.494.834
  
2007
 
176.039.456
 
146.850.650
 
322.890.107
 
29.188.806
  
2008
 
199.050.186
 
156.484.813
 
355.534.999
 
42.565.374
  
2009
 
156.981.011
 
123.401.341
 
280.382.351
 
33.579.670
  
Trend (%)
2005 – 2009
 
4,30
 
3,36
 
3,88
 
8,13
  
Growth (%)
2008/2009
 
-21,13
 
-21,14
 
-21,14
 
21,11
  
Sumber : Department of Statistics, Malaysia (diolah)
Exchange Rate (average for period)
2005: USD 1 = RM 3,7871; 2006: USD 1 = RM 3,6682; 2007: USD 1 = RM 3,4376; 2008: USD 1 = RM 3,3333; 2009: USD 1 = RM 3,5246 (Sumber: Bank Sentral Malaysia)
Tabel II. Ekspor/Impor Malaysia Berdasarkan Kelompok Komoditi 2009 (Nilai: USD '000)
Kelompok Komoditi
 
Impor (CIF)
 
Change (%)
 
Ekspor (FOB)
 
Change (%)
  
 
2008
 
2009
 
2008
 
2009
  
 
 
 
 
 
 
  
Food
 
8.391.091
 
7.595.287
 
-9,48
 
5.361.796
 
4.483.032
 
-16,39
  
Beverages & Tobacco
 
634.406
 
595.909
 
-6,07
 
728.690
 
704.274
 
-3,35
  
Crude Materials, Inedible
 
5.599.349
 
4.223.950
 
-24,56
 
5.312.819
 
3.734.060
 
-29,72
  
Mineral Fuels, Lubricants, Etc.
 
17.020.305
 
10.124.829
 
-40,51
 
36.315.880
 
23.175.881
 
-36,18
  
Animal & Vegetable Oils & Fats
 
1.565.884
 
1.412.247
 
-9,81
 
17.050.086
 
12.391.983
 
-27,32
  
Chemicals
 
13.801.456
 
11.204.742
 
-18,81
 
11.906.846
 
9.460.750
 
-20,54
  
Manufactured Goods
 
20.189.289
 
14.993.497
 
-25,74
 
17.809.418
 
14.004.104
 
-21,37
  
Machinery & Transport Equipment
 
76.612.557
 
63.150.078
 
-17,57
 
86.044.313
 
72.986.629
 
-15,18
  
Miscellaneous Manufactured Articles
 
8.599.415
 
7.301.739
 
-15,09
 
16.645.415
 
14.733.114
 
-11,49
  
Miscellaneous Transaction and Commodities
 
4.071.062
 
2.799.063
 
-31,24
 
1.874.922
 
1.307.183
 
-30,28
  
TOTAL
 
156.484.812
 
123.401.341
 
-21,14
 
199.050.186
 
156.981.011
 
-21,13
  
Tabel III : Indikator Utama Ekonomi Malaysia
Malaysia Key Economic Indicators
  
 
2006
 
2007
 
2008p
 
2009f
  
Population (million persons)
 
26.6
 
27.2
 
27.7
 
28.3
  
Labour force (million persons)
 
11.5
 
11.8
 
12.0
 
12.1
  
Employment (million persons)
 
11.2
 
11.4
 
11.5
 
11.5
  
Unemployment (as % of labour force)
 
3.3
 
3.2
 
3.4
 
4.5
  
Per Capita Income (RM)
 
20,885
 
23,115
 
25,796
 
24,541
  
(USD)
 
5,694
 
6,724
 
7,738
 
6,8127
  
NATIONAL PRODUCT (% change)
 
 
 
 
  
Real GDP at 2000 prices1
(RM billion)
(USD billion)
Agriculture, forestry and fishery
Mining and quarrying
Manufacturing
Construction
Services
 
5.8
475.2
129.6
5.4
-2.7
7.1
-0.5
7.3
 
6.3
505.4
147.0
2.2
3.3
3.1
4.6
9.7
 
4.6
528.8
158.6
3.8
-0.8
1.3
2.1
7.3
 
-1.0 ~ 1.0
528.9
146.8
-2.0
-0.4
-8.0
3.0
4.5
  
Nominal Gross National Income (GNI)
(RM billion)
(USD billion)
 
11.6
556.4
151.7
 
12.9
628.1
182.7
 
13.9
715.3
214.6
 
-2.9
694.8
192.9
  
Real Gross National Income (GNI)
(RM billion)
(USD billion)
 
7.1
454.6
123.9
 
6.1
482.2
140.3
 
2.9
496.1
148.8
 
1.8
504.9
140.1
  
 
 
 
 
  
Real aggregate demand2
 
6.6
 
9.8
 
6.9
 
2.9
  
Private expenditure2
Consumption
Investment
 
6.7
6.5
7.5
 
10.6
10.8
9.8
 
7.1
8.4
1.5
 
-0.3
3.5
-17.7
  
Public expenditure2
Consumption
Investment
 
6.5
4.9
8.4
 
7.9
6.6
9.3
 
6.5
11.6
0.7
 
11.4
7.3
16.6
  
Gross national savings
(as % of GNI)
 
38.4
 
38.4
 
37.9
 
32.2
  
BALANCE OF PAYMENTS
(RM billion)
 
 
 
 
  
Goods balance
Exports (F.O.B)
Imports (F.O.B)
 
134.6
589.7
455.2
 
127.7
605.9
478.2
 
170.1
664.2
494.1
 
108.1
495.8
387.6
  
Services balance
(as % of GNI)
 
-6.9
-1.2
 
2.4
0.4
 
1.7
0.2
 
-0.9
-0.1
  
Income, net
(as % of GNI)
 
-17.3
-3.1
 
-13.9
-2.2
 
-25.4
-3.6
 
-10.6
-1.5
  
Current transfers, net
 
-16.9
 
-15.7
 
-17.0
 
-16.6
  
Current account balance3
(as % of GNI)
 
93.5
16.8
 
100.4
16.0
 
129.4
18.1
 
80.0
11.5
  
Bank Negara Malaysia International reserves, net4
(in months of retained imports)
 
290.4
7.8
 
335.7
8.4
 
317.4
7.6
 
366.38
9.8
  
PRICES (% change)
 
 
 
 
  
CPI (2005= 100)5
PPI (2000= 100)6
 
3.6
5.1
 
2.0
6.7
 
5.4
8.2
 
1.5 ~ 2.0
-
  
Real wage per employee in the manufacturing sector
 
-1.4
 
2.2
 
-0.9
 
-
  
Major exports
 
Manufactured goods (electrical and electronic products, chemical and chemical products, machinery, appliances and parts, wood products, manufactures of metal as well as optical and scientific equipment)
  
Major imports
 
Intermediate goods (primary and processed food and beverages, primary and processed industrial supplies, primary and processed fuel lubricants, parts and accessories for transport equipment, parts and accessories of capital goods, and thermionic valves and tubes, ).
  
1. Beginning 2007, real GDP has been rebased to 2000 prices, from 1987 prices previously
2. Exclude stocks
3. Figures for the year 2008 are estimates
4. All assets and liabilities in foreign currencies have been revalued into Ringgit Malaysia (RM) at rates of exchange ruling on the balance sheet date and the gain/loss has been reflected accordingly in the Bank’s account
5. Effective from 2006, the Consumer Price Index has been revised to the new base year 2005=100, from 2000=100 previously
6. Effective from 2006, the Producer Price Index has been revised to the new base year 2000=100, from 1989=100 previously
7. Based on average USD exchange rate for the period of January – February 2009
8. International reserves of Bank negara Malaysia as at 15 December 2009
9. Exchange rate:
Year 2006: USD 1 = RM 3.6679
Year 2007: USD 1 = RM 3.4377
Year 2008: USD 1 = RM 3.3337
Year 2009: USD 1 = RM 3.6026
p-Prelimanry
f - Forecast
Sources:
1. “Economic Report 2008" published by the Ministry of Finance, Malaysia
  
Tabel IV: Perdagangan bilateral Antara Malaysia dan Indonesia, 2005 - 2009
(Nilai : USD ‘000)
TAHUN
 
EKSPOR MALAYSIA KE INDONESIA (F.O.B)
 
IMPOR MALAYSIA DARI INDONESIA (C.I.F)
 
TOTAL PERDAGANGAN
 
NERACA
  
2005
 
3.321.731
 
4.374.359
 
7.696.090
 
-1.052.628
  
2006
 
4.066.006
 
4.951.945
 
9.017.951
 
-885.939
  
2007
 
5.163.334
 
6.219.237
 
11.382.571
 
-1.055.903
  
2008
 
6.220.927
 
7.255.540
 
13.476.466
 
-1.034.613
  
2009
 
4.906.685
 
6.534.112
 
11.440.797
 
-1.627.427
  
Trend (%)
2005 – 2009
 
12,81
 
12,58
 
12,69
 
-
  
Growth (%)
2008/2009
 
-21,13
 
-9,94
 
-15,11
 
57,30
  
Sumber : Department of Statistics, Malaysia (diolah)
Exchange Rate (average for period)
2005: USD 1 = RM 3,7871; 2006: USD 1 = RM 3,6682; 2007: USD 1 = RM 3,4376; 2008: USD 1 = RM 3,3333; 2009: USD 1 = RM 3,5246 (Sumber: Bank Sentral Malaysia)
Catatan: Defisit/surplus pada neraca perdagangan adalah defisit/surplus untuk Malaysia
Tabel V : Kelompok Produk Ekspor/Impor Malaysia Ke/Dari Indonesia 2009 (Nilai: USD ‘000)
Commodity Sections
 
Impor Malaysia Dari Indonesia
 
Ekspor Malaysia Ke Indonesia
 
Total Perdagangan
 
Neraca Perdagangan
  
Food
 
824.294
 
261.744
 
1.086.038
 
-562.549
  
Beverages & Tobacco
 
73.148
 
127.501
 
200.649
 
54.353
  
Crude Materials, Inedible
 
144.268
 
106.434
 
250.702
 
-37.834
  
Mineral Fuels, Lubricants, Etc
 
1.258.941
 
1.251.235
 
2.510.176
 
-7.706
  
Animal & Vegetables Oils & Fats
 
1.132.612
 
68.864
 
1.201.475
 
-1.063.748
  
Chemicals
 
499.465
 
871.684
 
1.371.149
 
372.220
  
Manufactured Goods
 
1.496.796
 
806.405
 
2.303.200
 
-690.391
  
Machinery & Transport Equipment
 
911.091
 
1.195.628
 
2.106.719
 
284.538
  
Miscellaneous Manufactured Articles
 
162.380
 
172.990
 
335.370
 
10.611
  
Miscellaneous Transaction & Commodities
 
31.119
 
44.199
 
75.318
 
13.080
  
TOTAL
 
6.534.112
 
4.906.686
 
11.440.797
 
-1.627.426
  
Sumber: Department of Statistics, Malaysia (diolah)
Catatan: Defisit/Surplus pada neraca perdagangan adalah defisit/surplus untuk Malaysia
Tabel VI : Investasi bilateral
 
2007
 
2008
  
Investasi Indonesia di Malaysia (US$ Juta)
 
52,62
 
84,30
  
Investasi Malaysia di Indonesia (US$ Juta)
 
504,16
 
3.153,58
  
Sumber: Cash Balance of Payment (BOP) Reporting System Bank Negara Malaysia (BNM)
Tabel X : Realisasi Investasi Malaysia di Indonesia
No.
 
Sektor
 
P
 
I
  
 
 
 
  
A
 
SEKTOR PRIMER
 
6
 
76,1
  
1
 
Tanaman pangan dan perkebunan
 
4
 
73,6
  
2
 
Pertambangan
 
2
 
2,5
  
 
 
 
  
B
 
SEKTOR SEKUNDER
 
12
 
166,2
  
3
 
Industri Makanan
 
1
 
104,7
  
4
 
Industri tekstil
 
2
 
1,0
  
5
 
Industri kayu
 
1
 
25,0
  
6
 
Industri kimia dan farmasi
 
2
 
18,1
  
7
 
Industri karet dan plastik
 
2
 
10,0
  
8
 
Industri logam, mesin dan elektronik
 
4
 
7,5
  
 
 
 
  
C
 
SEKTOR TERSIER
 
56
 
121,0
  
9
 
Listrik, gas dan air
 
1
 
0,6
  
10
 
Konstruksi
 
5
 
40,7
  
11
 
Perdagangan dan reparasi
 
35
 
62,6
  
12
 
Perumahan, kawasan industri dan perkantoran
 
2
 
2,0
  
13
 
Jasa lainnya
 
13
 
15,0
  
JUMLAH
 
74
 
363,3
  
Sumber: BKPM
Catatan: 1. P = Jumlah izin usaha tetap yang dikeluarkan.
2. I = Nilai realisasi investasi dalam US$ juta.
Diagram II : Impor Utama Malaysia 2009
Hubungan Ekonomi Indonesia-Malaysia 2009
Neraca Perdagangan Bilateral Malaysia - Indonesia
Pada tahun 2009, impor Malaysia dari Indonesia lebih tinggi jika dibandingkan dengan ekspornya ke Indonesia. Tingginya impor tersebut menyebabkan terjadinya surplus bagi Indonesia sebesar USD 1,63 milyar pada neraca perdagangannya dengan Malaysia. Jika dibandingkan dengan tahun 2008, surplus pada neraca perdagangan tersebut naik sebesar 57,30%, dimana surplus tahun 2008 hanya berjumlah USD 1,03 milyar. Dalam periode 5 tahun terakhir yaitu dari tahun 2005 hingga 2009 Indonesia selalu mengalami surplus, surplus terendah terjadi pada tahun 2006 dimana nilainya hanya sebesar USD 885,94 juta, sedangkan yang terbesar terjadi pada tahun 2009 (Tabel 7).
Total Nilai Perdagangan Bilateral Malaysia - Indonesia
Peningkatan hubungan dagang antara Malaysia dan Indonesia dapat dilihat dari trend total perdagangannya pada periode 2005 - 2009 yang nilainya relatif cukup besar yaitu meningkat rata-rata sebesar 12,69% per tahun. Jika pada tahun 2005 total nilai perdagangan kedua negara hanya berjumlah USD 7,70 milyar, pada tahun 2008 nilai tersebut menjadi USD 13,48 milyar, tetapi disebabkan krisis pada 2009 nilai tersebut kembali menurun menjadi USD 11,44 milyar.
Pada 2009, total nilai perdagangan bilateral antara Indonesia – Malaysia mencatat jumlah USD 11,44 milyar, turun sebesar 15,11%% berbanding periode yang sama tahun 2008. Berdasarkan total nilai perdagangan dari negara yang menjadi mitra dagang Malaysia, maka Indonesia berada di peringkat ke tujuh di bawah China, Singapura, Amerika Serikat, Jepang, Thailand dan Korea Selatan. Menurunnya total nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dan Malaysia disebabkan oleh menurunnya aktifitas usaha antara kedua negara sebagai dampak krisis ekonomi.
Ekspor Malaysia ke Indonesia
Ekspor Malaysia ke Indonesia sejak tahun 2005 – 2009 terus meningkat setiap tahunnya, jika pada tahun 2005 nilainya hanya sebesar USD 3,32 milyar, pada tahun 2009 nilai ekspor tersebut menjadi USD 4,91 milyar. Berdasarkan data statistik, pada periode 5 tahun tersebut, trend ekspor Malaysia ke Indonesia meningkat rata-rata sebesar 12,81% per tahun.
Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, ekspor Malaysia ke Indonesia menurun dari USD 6,22 milyar pada 2008 menjadi USD 4,91 milyar pada tahun 2009 atau turun sebesar 21,13%. Nilai kelompok mata dagangan ekspor terbesar ke Indonesia pada 2009 yaitu kelompok SITC 4 (mineral fuels, lubricants, etc) dengan, nilai ekspornya sebesar USD 1,25, diikuti oleh kelompok machinery & transport equipment sebesar USD 1,19 milyar.
Impor Malaysia Dari Indonesia
Pada tahun 2009, Malaysia mengimpor berbagai jenis produk komoditi dari Indonesia senilai USD 6,53 milyar, terjadi penurunan sebesar 9,94% jika dibandingkan dengan impor pada tahun 2008 yang berjumlah USD 7,25 milyar. Rata-rata pertumbuhan (trend) impor Malaysia dari Indonesia pada periode tahun 2005 – 2009 yaitu sebesar 12,58% per tahun.
Berdasarkan statistik tahun 2009, kelompok mata dagangan yang paling banyak di impor oleh Malaysia dari Indonesia yaitu manufactured goods; mineral fuels, lubricants, etc dan animal & vegetables oils & fats dengan nilai masing-masing sebesar USD 1,50 milyar; USD 1,26 milyar dan USD 1,13 milyar.
Investasi
Dari sejumlah sumber di Malaysia maupun dari pertanyaan yang diajukan oleh sejumlah pengusaha kepada KBRI, nampak bahwa Malaysia menunjukkan minat yang sangat besar untuk meningkatkan investasinya di Indonesia di sejumlah sektor. Hal ini tercermin dengan melonjaknya nilai investasi pada beberapa tahun terakhir terutama di sektor perbankan, perkebunan dan telekomunikasi. Pada tahun 2009 terdapat sejumlah 8 izin usaha tetap yang dikeluarkan bagi perusahaan Malaysia dengan nilai realisasi investasi mencapai USD 7,1 juta. Dengan nilai realisasi investasi yang demikian, pada periode hingga Februari 2009, Malaysia menempati peringkat ke-11 dalam realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) per negara. Sementara itu data dari Pemerintah Malaysia menunjukkan hingga kuartal ke-3 nilai investasi Indonesia di Malaysia adalah USD 87,436 juta (RM 315 juta) dan investasi Malaysia di Indonesia mencapai USD 328,651 juta (RM 1,184 miliar).
Pariwisata
Baik Indonesia maupun Malaysia berusaha mendorong sektor pariwisata sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonominya. Bagi Malaysia, Indonesia merupakan salah satu negara asal wisatawan asing paling besar dengan jumlah wisatawan mencapai 1.952.928 wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Malaysia pada tahun 2009. Sementara itu dengan menghitung dampak krisi ekonomi global, diproyeksikan 930 ribu turis asal Malaysia akan berkunjung ke Indonesia pada tahun 2009.
Dalam tahun 2009, Malaysia mengklaim telah dikunjungi 23,6 juta wisatawan asing. Tingginya arus kunjungan wisatawan asing ke Malaysia tidak terlepas dari faktor promosi di luar negeri yang sangat gencar, kondisi infrastruktur yang memadai, tersedianya fasilitas pendukung lainnya dan program Malaysia My Second Home yang menjadikan banyak warga asing bermukim di Malaysia.
Fenomena banyaknya turis mancanegara yang berkunjung ke Malaysia dapat menjadi salah satu peluang bagaimana untuk menarik mereka untuk melanjutkan kunjungannya ke Indonesia. Hal ini mengingat ragam obyek pariwisata dan budaya yang dimiliki secara komparatif jauh lebih banyak dimiliki Indonesia. Sehingga dalam hal ini promosi wisata Indonesia di Malaysia tidak saja ditujukan kepada masyarakat lokal tapi juga kepada turis dan warga asing yang tengah berada di Malaysia.
Diagram II : Impor Utama Malaysia 2009

Pada tahun 2009, impor Malaysia dari Indonesia lebih tinggi jika dibandingkan dengan ekspornya ke Indonesia. Tingginya impor tersebut menyebabkan terjadinya surplus bagi Indonesia sebesar USD 1,63 milyar pada neraca perdagangannya dengan Malaysia. Jika dibandingkan dengan tahun 2008, surplus pada neraca perdagangan tersebut naik sebesar 57,30%, dimana surplus tahun 2008 hanya berjumlah USD 1,03 milyar. Dalam periode 5 tahun terakhir yaitu dari tahun 2005 hingga 2009 Indonesia selalu mengalami surplus, surplus terendah terjadi pada tahun 2006 dimana nilainya hanya sebesar USD 885,94 juta, sedangkan yang terbesar terjadi pada tahun 2009 (Tabel 7).
Total Nilai Perdagangan Bilateral Malaysia - Indonesia
Peningkatan hubungan dagang antara Malaysia dan Indonesia dapat dilihat dari trend total perdagangannya pada periode 2005 - 2009 yang nilainya relatif cukup besar yaitu meningkat rata-rata sebesar 12,69% per tahun. Jika pada tahun 2005 total nilai perdagangan kedua negara hanya berjumlah USD 7,70 milyar, pada tahun 2008 nilai tersebut menjadi USD 13,48 milyar, tetapi disebabkan krisis pada 2009 nilai tersebut kembali menurun menjadi USD 11,44 milyar.
Pada 2009, total nilai perdagangan bilateral antara Indonesia – Malaysia mencatat jumlah USD 11,44 milyar, turun sebesar 15,11%% berbanding periode yang sama tahun 2008. Berdasarkan total nilai perdagangan dari negara yang menjadi mitra dagang Malaysia, maka Indonesia berada di peringkat ke tujuh di bawah China, Singapura, Amerika Serikat, Jepang, Thailand dan Korea Selatan. Menurunnya total nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dan Malaysia disebabkan oleh menurunnya aktifitas usaha antara kedua negara sebagai dampak krisis ekonomi.
Ekspor Malaysia ke Indonesia
Ekspor Malaysia ke Indonesia sejak tahun 2005 – 2009 terus meningkat setiap tahunnya, jika pada tahun 2005 nilainya hanya sebesar USD 3,32 milyar, pada tahun 2009 nilai ekspor tersebut menjadi USD 4,91 milyar. Berdasarkan data statistik, pada periode 5 tahun tersebut, trend ekspor Malaysia ke Indonesia meningkat rata-rata sebesar 12,81% per tahun.
Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, ekspor Malaysia ke Indonesia menurun dari USD 6,22 milyar pada 2008 menjadi USD 4,91 milyar pada tahun 2009 atau turun sebesar 21,13%. Nilai kelompok mata dagangan ekspor terbesar ke Indonesia pada 2009 yaitu kelompok SITC 4 (mineral fuels, lubricants, etc) dengan, nilai ekspornya sebesar USD 1,25, diikuti oleh kelompok machinery & transport equipment sebesar USD 1,19 milyar.
Impor Malaysia Dari Indonesia
Pada tahun 2009, Malaysia mengimpor berbagai jenis produk komoditi dari Indonesia senilai USD 6,53 milyar, terjadi penurunan sebesar 9,94% jika dibandingkan dengan impor pada tahun 2008 yang berjumlah USD 7,25 milyar. Rata-rata pertumbuhan (trend) impor Malaysia dari Indonesia pada periode tahun 2005 – 2009 yaitu sebesar 12,58% per tahun.
Berdasarkan statistik tahun 2009, kelompok mata dagangan yang paling banyak di impor oleh Malaysia dari Indonesia yaitu manufactured goods; mineral fuels, lubricants, etc dan animal & vegetables oils & fats dengan nilai masing-masing sebesar USD 1,50 milyar; USD 1,26 milyar dan USD 1,13 milyar.
Investasi
Dari sejumlah sumber di Malaysia maupun dari pertanyaan yang diajukan oleh sejumlah pengusaha kepada KBRI, nampak bahwa Malaysia menunjukkan minat yang sangat besar untuk meningkatkan investasinya di Indonesia di sejumlah sektor. Hal ini tercermin dengan melonjaknya nilai investasi pada beberapa tahun terakhir terutama di sektor perbankan, perkebunan dan telekomunikasi. Pada tahun 2009 terdapat sejumlah 8 izin usaha tetap yang dikeluarkan bagi perusahaan Malaysia dengan nilai realisasi investasi mencapai USD 7,1 juta. Dengan nilai realisasi investasi yang demikian, pada periode hingga Februari 2009, Malaysia menempati peringkat ke-11 dalam realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) per negara. Sementara itu data dari Pemerintah Malaysia menunjukkan hingga kuartal ke-3 nilai investasi Indonesia di Malaysia adalah USD 87,436 juta (RM 315 juta) dan investasi Malaysia di Indonesia mencapai USD 328,651 juta (RM 1,184 miliar).
Pariwisata
Baik Indonesia maupun Malaysia berusaha mendorong sektor pariwisata sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonominya. Bagi Malaysia, Indonesia merupakan salah satu negara asal wisatawan asing paling besar dengan jumlah wisatawan mencapai 1.952.928 wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Malaysia pada tahun 2009. Sementara itu dengan menghitung dampak krisi ekonomi global, diproyeksikan 930 ribu turis asal Malaysia akan berkunjung ke Indonesia pada tahun 2009.
Dalam tahun 2009, Malaysia mengklaim telah dikunjungi 23,6 juta wisatawan asing. Tingginya arus kunjungan wisatawan asing ke Malaysia tidak terlepas dari faktor promosi di luar negeri yang sangat gencar, kondisi infrastruktur yang memadai, tersedianya fasilitas pendukung lainnya dan program Malaysia My Second Home yang menjadikan banyak warga asing bermukim di Malaysia.
Fenomena banyaknya turis mancanegara yang berkunjung ke Malaysia dapat menjadi salah satu peluang bagaimana untuk menarik mereka untuk melanjutkan kunjungannya ke Indonesia. Hal ini mengingat ragam obyek pariwisata dan budaya yang dimiliki secara komparatif jauh lebih banyak dimiliki Indonesia. Sehingga dalam hal ini promosi wisata Indonesia di Malaysia tidak saja ditujukan kepada masyarakat lokal tapi juga kepada turis dan warga asing yang tengah berada di Malaysia.
Tabel I : Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Malaysia, 2005 – 2009 (USD ‘000)
Tahun 
 | 
Ekspor (F.O.B) 
 | 
Impor (C.I.F) 
 | 
Total Perdagangan 
 | 
Neraca 
 | 
2005 
 | 
141.594.798 
 | 
114.301.391 
 | 
255.896.189 
 | 
27.293.407 
 | 
2006 
 | 
160.559.809 
 | 
131.064.975 
 | 
291.624.784 
 | 
29.494.834 
 | 
2007 
 | 
176.039.456 
 | 
146.850.650 
 | 
322.890.107 
 | 
29.188.806 
 | 
2008 
 | 
199.050.186 
 | 
156.484.813 
 | 
355.534.999 
 | 
42.565.374 
 | 
2009 
 | 
156.981.011 
 | 
123.401.341 
 | 
280.382.351 
 | 
33.579.670 
 | 
Trend (%) 
2005 – 2009 
 | 
4,30 
 | 
3,36 
 | 
3,88 
 | 
8,13 
 | 
Growth (%) 
2008/2009 
 | 
-21,13 
 | 
-21,14 
 | 
-21,14 
 | 
21,11 
 | 
Sumber : Department of Statistics, Malaysia (diolah)
Exchange Rate (average for period)
2005: USD 1 = RM 3,7871; 2006: USD 1 = RM 3,6682; 2007: USD 1 = RM 3,4376; 2008: USD 1 = RM 3,3333; 2009: USD 1 = RM 3,5246 (Sumber: Bank Sentral Malaysia)
Exchange Rate (average for period)
2005: USD 1 = RM 3,7871; 2006: USD 1 = RM 3,6682; 2007: USD 1 = RM 3,4376; 2008: USD 1 = RM 3,3333; 2009: USD 1 = RM 3,5246 (Sumber: Bank Sentral Malaysia)
Tabel II. Ekspor/Impor Malaysia Berdasarkan Kelompok Komoditi 2009 (Nilai: USD '000)
Kelompok Komoditi 
 | 
Impor (CIF) 
 | 
Change (%) 
 | 
Ekspor (FOB) 
 | 
Change (%) 
 | ||
2008 
 | 
2009 
 | 
2008 
 | 
2009 
 | |||
Food 
 | 
8.391.091 
 | 
7.595.287 
 | 
-9,48 
 | 
5.361.796 
 | 
4.483.032 
 | 
-16,39 
 | 
Beverages & Tobacco 
 | 
634.406 
 | 
595.909 
 | 
-6,07 
 | 
728.690 
 | 
704.274 
 | 
-3,35 
 | 
Crude Materials, Inedible 
 | 
5.599.349 
 | 
4.223.950 
 | 
-24,56 
 | 
5.312.819 
 | 
3.734.060 
 | 
-29,72 
 | 
Mineral Fuels, Lubricants, Etc. 
 | 
17.020.305 
 | 
10.124.829 
 | 
-40,51 
 | 
36.315.880 
 | 
23.175.881 
 | 
-36,18 
 | 
Animal & Vegetable Oils & Fats 
 | 
1.565.884 
 | 
1.412.247 
 | 
-9,81 
 | 
17.050.086 
 | 
12.391.983 
 | 
-27,32 
 | 
Chemicals 
 | 
13.801.456 
 | 
11.204.742 
 | 
-18,81 
 | 
11.906.846 
 | 
9.460.750 
 | 
-20,54 
 | 
Manufactured Goods 
 | 
20.189.289 
 | 
14.993.497 
 | 
-25,74 
 | 
17.809.418 
 | 
14.004.104 
 | 
-21,37 
 | 
Machinery & Transport Equipment 
 | 
76.612.557 
 | 
63.150.078 
 | 
-17,57 
 | 
86.044.313 
 | 
72.986.629 
 | 
-15,18 
 | 
Miscellaneous Manufactured Articles 
 | 
8.599.415 
 | 
7.301.739 
 | 
-15,09 
 | 
16.645.415 
 | 
14.733.114 
 | 
-11,49 
 | 
Miscellaneous Transaction and Commodities 
 | 
4.071.062 
 | 
2.799.063 
 | 
-31,24 
 | 
1.874.922 
 | 
1.307.183 
 | 
-30,28 
 | 
TOTAL 
 | 
156.484.812 
 | 
123.401.341 
 | 
-21,14 
 | 
199.050.186 
 | 
156.981.011 
 | 
-21,13 
 | 
Tabel III : Indikator Utama Ekonomi Malaysia
Malaysia Key Economic Indicators 
 | ||||
2006 
 | 
2007 
 | 
2008p 
 | 
2009f 
 | |
Population (million persons) 
 | 
26.6 
 | 
27.2 
 | 
27.7 
 | 
28.3 
 | 
Labour force (million persons) 
 | 
11.5 
 | 
11.8 
 | 
12.0 
 | 
12.1 
 | 
Employment (million persons) 
 | 
11.2 
 | 
11.4 
 | 
11.5 
 | 
11.5 
 | 
Unemployment (as % of labour force) 
 | 
3.3 
 | 
3.2 
 | 
3.4 
 | 
4.5 
 | 
Per Capita Income (RM) 
 | 
20,885 
 | 
23,115 
 | 
25,796 
 | 
24,541 
 | 
(USD) 
 | 
5,694 
 | 
6,724 
 | 
7,738 
 | 
6,8127 
 | 
NATIONAL PRODUCT (% change) 
 | ||||
Real GDP at 2000 prices1 
(RM billion) 
(USD billion) 
Agriculture, forestry and fishery 
Mining and quarrying 
Manufacturing 
Construction 
Services 
 | 
5.8 
475.2 
129.6 
5.4 
-2.7 
7.1 
-0.5 
7.3 
 | 
6.3 
505.4 
147.0 
2.2 
3.3 
3.1 
4.6 
9.7 
 | 
4.6 
528.8 
158.6 
3.8 
-0.8 
1.3 
2.1 
7.3 
 | 
-1.0 ~ 1.0 
528.9 
146.8 
-2.0 
-0.4 
-8.0 
3.0 
4.5 
 | 
Nominal Gross National Income (GNI) 
(RM billion) 
(USD billion) 
 | 
11.6 
556.4 
151.7 
 | 
12.9 
628.1 
182.7 
 | 
13.9 
715.3 
214.6 
 | 
-2.9 
694.8 
192.9 
 | 
Real Gross National Income (GNI) 
(RM billion) 
(USD billion) 
 | 
7.1 
454.6 
123.9 
 | 
6.1 
482.2 
140.3 
 | 
2.9 
496.1 
148.8 
 | 
1.8 
504.9 
140.1 
 | 
Real aggregate demand2 
 | 
6.6 
 | 
9.8 
 | 
6.9 
 | 
2.9 
 | 
Private expenditure2 
Consumption 
Investment 
 | 
6.7 
6.5 
7.5 
 | 
10.6 
10.8 
9.8 
 | 
7.1 
8.4 
1.5 
 | 
-0.3 
3.5 
-17.7 
 | 
Public expenditure2 
Consumption 
Investment 
 | 
6.5 
4.9 
8.4 
 | 
7.9 
6.6 
9.3 
 | 
6.5 
11.6 
0.7 
 | 
11.4 
7.3 
16.6 
 | 
Gross national savings 
(as % of GNI) 
 | 
38.4 
 | 
38.4 
 | 
37.9 
 | 
32.2 
 | 
BALANCE OF PAYMENTS 
(RM billion) 
 | ||||
Goods balance 
Exports (F.O.B) 
Imports (F.O.B) 
 | 
134.6 
589.7 
455.2 
 | 
127.7 
605.9 
478.2 
 | 
170.1 
664.2 
494.1 
 | 
108.1 
495.8 
387.6 
 | 
Services balance 
(as % of GNI) 
 | 
-6.9 
-1.2 
 | 
2.4 
0.4 
 | 
1.7 
0.2 
 | 
-0.9 
-0.1 
 | 
Income, net 
(as % of GNI) 
 | 
-17.3 
-3.1 
 | 
-13.9 
-2.2 
 | 
-25.4 
-3.6 
 | 
-10.6 
-1.5 
 | 
Current transfers, net 
 | 
-16.9 
 | 
-15.7 
 | 
-17.0 
 | 
-16.6 
 | 
Current account balance3 
(as % of GNI) 
 | 
93.5 
16.8 
 | 
100.4 
16.0 
 | 
129.4 
18.1 
 | 
80.0 
11.5 
 | 
Bank Negara Malaysia International reserves, net4 
(in months of retained imports) 
 | 
290.4 
7.8 
 | 
335.7 
8.4 
 | 
317.4 
7.6 
 | 
366.38 
9.8 
 | 
PRICES (% change) 
 | ||||
CPI (2005= 100)5 
PPI (2000= 100)6 
 | 
3.6 
5.1 
 | 
2.0 
6.7 
 | 
5.4 
8.2 
 | 
1.5 ~ 2.0 
- 
 | 
Real wage per employee in the manufacturing sector 
 | 
-1.4 
 | 
2.2 
 | 
-0.9 
 | 
- 
 | 
Major exports 
 | 
Manufactured goods (electrical and electronic products, chemical and chemical products, machinery, appliances and parts, wood products, manufactures of metal as well as optical and scientific equipment) 
 | |||
Major imports 
 | 
Intermediate goods (primary and processed food and beverages, primary and processed industrial supplies, primary and processed fuel lubricants, parts and accessories for transport equipment, parts and accessories of capital goods, and thermionic valves and tubes, ). 
 | |||
1. Beginning 2007, real GDP has been rebased to 2000 prices, from 1987 prices previously 
2. Exclude stocks 
3. Figures for the year 2008 are estimates 
4. All assets and liabilities in foreign currencies have been revalued into Ringgit Malaysia (RM) at rates of exchange ruling on the balance sheet date and the gain/loss has been reflected accordingly in the Bank’s account 
5. Effective from 2006, the Consumer Price Index has been revised to the new base year 2005=100, from 2000=100 previously 
6. Effective from 2006, the Producer Price Index has been revised to the new base year 2000=100, from 1989=100 previously 
7. Based on average USD exchange rate for the period of January – February 2009 
8. International reserves of Bank negara Malaysia as at 15 December 2009 
9. Exchange rate: 
Year 2006: USD 1 = RM 3.6679 
Year 2007: USD 1 = RM 3.4377 
Year 2008: USD 1 = RM 3.3337 
Year 2009: USD 1 = RM 3.6026 
p-Prelimanry 
f - Forecast 
Sources: 
1. “Economic Report 2008" published by the Ministry of Finance, Malaysia 
 | ||||
Tabel IV: Perdagangan bilateral Antara Malaysia dan Indonesia, 2005 - 2009
(Nilai : USD ‘000)
TAHUN 
 | 
EKSPOR MALAYSIA KE INDONESIA (F.O.B) 
 | 
IMPOR MALAYSIA DARI INDONESIA (C.I.F) 
 | 
TOTAL PERDAGANGAN 
 | 
NERACA 
 | 
2005 
 | 
3.321.731 
 | 
4.374.359 
 | 
7.696.090 
 | 
-1.052.628 
 | 
2006 
 | 
4.066.006 
 | 
4.951.945 
 | 
9.017.951 
 | 
-885.939 
 | 
2007 
 | 
5.163.334 
 | 
6.219.237 
 | 
11.382.571 
 | 
-1.055.903 
 | 
2008 
 | 
6.220.927 
 | 
7.255.540 
 | 
13.476.466 
 | 
-1.034.613 
 | 
2009 
 | 
4.906.685 
 | 
6.534.112 
 | 
11.440.797 
 | 
-1.627.427 
 | 
Trend (%) 
2005 – 2009 
 | 
12,81 
 | 
12,58 
 | 
12,69 
 | 
- 
 | 
Growth (%) 
2008/2009 
 | 
-21,13 
 | 
-9,94 
 | 
-15,11 
 | 
57,30 
 | 
Sumber : Department of Statistics, Malaysia (diolah)
Exchange Rate (average for period)
2005: USD 1 = RM 3,7871; 2006: USD 1 = RM 3,6682; 2007: USD 1 = RM 3,4376; 2008: USD 1 = RM 3,3333; 2009: USD 1 = RM 3,5246 (Sumber: Bank Sentral Malaysia)
Catatan: Defisit/surplus pada neraca perdagangan adalah defisit/surplus untuk Malaysia
Tabel V : Kelompok Produk Ekspor/Impor Malaysia Ke/Dari Indonesia 2009 (Nilai: USD ‘000)
Commodity Sections 
 | 
Impor Malaysia Dari Indonesia 
 | 
Ekspor Malaysia Ke Indonesia 
 | 
Total Perdagangan 
 | 
Neraca Perdagangan 
 | 
Food 
 | 
824.294 
 | 
261.744 
 | 
1.086.038 
 | 
-562.549 
 | 
Beverages & Tobacco 
 | 
73.148 
 | 
127.501 
 | 
200.649 
 | 
54.353 
 | 
Crude Materials, Inedible 
 | 
144.268 
 | 
106.434 
 | 
250.702 
 | 
-37.834 
 | 
Mineral Fuels, Lubricants, Etc 
 | 
1.258.941 
 | 
1.251.235 
 | 
2.510.176 
 | 
-7.706 
 | 
Animal & Vegetables Oils & Fats 
 | 
1.132.612 
 | 
68.864 
 | 
1.201.475 
 | 
-1.063.748 
 | 
Chemicals 
 | 
499.465 
 | 
871.684 
 | 
1.371.149 
 | 
372.220 
 | 
Manufactured Goods 
 | 
1.496.796 
 | 
806.405 
 | 
2.303.200 
 | 
-690.391 
 | 
Machinery & Transport Equipment 
 | 
911.091 
 | 
1.195.628 
 | 
2.106.719 
 | 
284.538 
 | 
Miscellaneous Manufactured Articles 
 | 
162.380 
 | 
172.990 
 | 
335.370 
 | 
10.611 
 | 
Miscellaneous Transaction & Commodities 
 | 
31.119 
 | 
44.199 
 | 
75.318 
 | 
13.080 
 | 
TOTAL 
 | 
6.534.112 
 | 
4.906.686 
 | 
11.440.797 
 | 
-1.627.426 
 | 
Sumber: Department of Statistics, Malaysia (diolah)
Catatan: Defisit/Surplus pada neraca perdagangan adalah defisit/surplus untuk Malaysia
Tabel VI : Investasi bilateral
2007 
 | 
2008 
 | |
Investasi Indonesia di Malaysia (US$ Juta) 
 | 
52,62 
 | 
84,30 
 | 
Investasi Malaysia di Indonesia (US$ Juta) 
 | 
504,16 
 | 
3.153,58 
 | 
Sumber: Cash Balance of Payment (BOP) Reporting System Bank Negara Malaysia (BNM)
Tabel X : Realisasi Investasi Malaysia di Indonesia
No. 
 | 
Sektor 
 | 
P 
 | 
I 
 | 
A 
 | 
SEKTOR PRIMER 
 | 
6 
 | 
76,1 
 | 
1 
 | 
Tanaman pangan dan perkebunan 
 | 
4 
 | 
73,6 
 | 
2 
 | 
Pertambangan 
 | 
2 
 | 
2,5 
 | 
B 
 | 
SEKTOR SEKUNDER 
 | 
12 
 | 
166,2 
 | 
3 
 | 
Industri Makanan 
 | 
1 
 | 
104,7 
 | 
4 
 | 
Industri tekstil 
 | 
2 
 | 
1,0 
 | 
5 
 | 
Industri kayu 
 | 
1 
 | 
25,0 
 | 
6 
 | 
Industri kimia dan farmasi 
 | 
2 
 | 
18,1 
 | 
7 
 | 
Industri karet dan plastik 
 | 
2 
 | 
10,0 
 | 
8 
 | 
Industri logam, mesin dan elektronik 
 | 
4 
 | 
7,5 
 | 
C 
 | 
SEKTOR TERSIER 
 | 
56 
 | 
121,0 
 | 
9 
 | 
Listrik, gas dan air 
 | 
1 
 | 
0,6 
 | 
10 
 | 
Konstruksi 
 | 
5 
 | 
40,7 
 | 
11 
 | 
Perdagangan dan reparasi 
 | 
35 
 | 
62,6 
 | 
12 
 | 
Perumahan, kawasan industri dan perkantoran 
 | 
2 
 | 
2,0 
 | 
13 
 | 
Jasa lainnya 
 | 
13 
 | 
15,0 
 | 
JUMLAH 
 | 
74 
 | 
363,3 
 | |
Sumber: BKPM
Catatan: 1. P = Jumlah izin usaha tetap yang dikeluarkan.
2. I = Nilai realisasi investasi dalam US$ juta.
2. I = Nilai realisasi investasi dalam US$ juta.
Diagram II : Impor Utama Malaysia 2009